Etos

etos /étos/ n pandangan hidup yang khas dari suatu golongan sosial;

— kebudayaan sifat, nilai, dan adat-istiadat khas yang memberi watak kepada kebudayaan suatu golongan sosial dalam masyarakat;

— kerja semangat kerja yang menjadi ciri khas dan keyakinan seseorang atau suatu kelompok

Iya, itulah arti etos menurut KBBI. Sebagai bocoran, kata EVIL di nama organisasi ini sebenarnya adalah bagian dari etos yang ingin di tanamkan. Yakni:

E — Enlight

Mencerahkan.

Kita senang dengan hal-hal yang masih tabu; Seperti bermain dengan bleeding-edge technology, melawan status-quo, dan melakukan hal-hal yang kontroversial seperti hack satellite dengan smadav contohnya.

Meskipun kita gak tau hasilnya akan gimana, berhasil atau tidak.

Hey, ada yang tau kutipan dari Jeff Bezos pendiri indiemaret yang berbunyi "It's not an experiment if you know it's going to work"? Ada? Ada ya?

Nah, dari apa yang kita lakukan tersebut, kita bagikan dengan orang lain. Penting/gak penting, mudah/susah, perkenalan/pendalaman itu urusan belakangan. Yang gue yakini, segala sesuatu pasti bakal bermanfaat termasuk seekor nyamuk yang kerjaannya cuma ganggu manusia, tapi jadi makanan cicak.

Yang intinya, ya, berbagilah. Kamu berbagi 10rb ke orang yang gajinya 10 miliar per-bulan, mungkin kamu ngerasanya gak berguna, gak penting. Tapi beda cerita kalau kamu membagikannya kepada orang yang kurang beruntung, kepada anak jalanan misalnya. You got the point, right?

Dan gue belum tau cara lain untuk "mencerahkan" selain dengan berbagi.

V — Valiant

Berani.

Masalah klasik di industri ini adalah minder; Malu, merasa enggak pantas, dsb. Karena kita dikelilingi oleh orang-orang hebat, yang ternama, dll sehingga muncul pemikiran "emang gue sokap?".

Dan perasaan takut ini sebenarnya adalah jebakan

Itulah yang gue tau setelah ngobrol-ngobrol dengan wannabe developers, new comers, dsb termasuk dengan anggota maupun non-anggota.

Disini, kita bantu untuk bisa berani. Setidaknya pikiran "merasa enggak pantas" bisa hilang, gak usah malu untuk blabla, gak usah takut untuk blablabla. Dan blablabla lainnya.

Jangan mau keterampilanmu dibunuh oleh rasa takut.

Pendekatannya, kita gak pernah melihat latar belakang. Ya, persetan latar belakangmu. Selain itu, kita gak lihat tingkat pengalaman; Title-title seperti Junior, Senior, Principal, Suhu, Soho, sarjana, guru, gak berlaku disini.

Peng-kelas-kelas-an seperti itu menurut gue (atau menurut semua orang juga?) bukanlah sesuatu yang baik, bukanlah sesuatu yang sehat, dan gak ada keren-keren nya. Dan kamu jangan minder kalau kode mu masih acak-acakan, problem solving mu masih kurang terasah, dsb.

Kamu akan belajar sambil berjalan.

Dan ya, kamu tidak akan memulai berjalan bila kamu untuk memulainya saja takut.

Persetan dengan ketakutan & keminderanmu, thank it & leave it.

I — Inspire

Mempengaruhi.

Ini bukan di konteks negatif. Kita hidup di zaman dimana orang lain "cenderung" becermin kepada orang lain. Terima kasih kepada teknologi, sekarang untuk mendapatkan informasi semudah menggenggamkan tangan tanpa harus pergi ke Israel untuk mengetahui kondisi Yerusalem bagaimana.

Yang maksudnya, apa yang kamu lakukan bisa saja mendorong orang lain juga untuk melakukan sesuatu, yang bahkan meskipun tidak saling mengenal & tidak pernah saling bertemu satu sama lain. Kondisi ini disebut Bandwagon Effect, dan ini adalah sesuatu yang lumrah.

Misal, sebuah tindakan yang membuat orang lain bisa berpikir seperti "jika dia aja yang seorang newbie berani untuk berbagi hal-hal sepele, mengapa saya yang tidak?" atau seperti "dia aja yang berkecukupan mau membantu orang lain, masa gue yang tajir melintir juragan bitcoin tidak?.

Selagi untuk sesuatu yang positif, mengapa tidak?

Konteks disini adalah tentang Skill Gap, tentang bagaimana "kiprah" yang kita lakukan untuk mencoba membantu menjembatani "celah" yang ada antara industri dan tenaga kerja. Poin-poinnya sudah dibahas sedikit sebelumnya, dan bila ingin mengetahui cerita panjangnya, bisa baca ini.

Target audiens dalam "mempengeruhi" disini adalah kepada siapapun, namun dikhususkan untuk para pendatang baru yang sedang/ingin memasuki industri ini. Dan nilai ini relate dengan nilai-nilai sebelumnya, alias, memang sudah dirancang secara sistematis dari E sampai L.

L — Loop

Ulang.

Terus mencerahkan, terus berani, dan terus mempengaruhi. Bagaimanapun kehidupan selalu dipenuhi dengan sesuatu yang diulang-ulang, dan karena itulah kita bisa hidup sampai hari ini.

Jika sudah berhenti mencerahkan, berhenti berani, dan berhenti mempengaruhi; Seperti kegiatan bernafas yang selalu kita ulang setiap hari: kita akan mati.

Keberadaannya ada tapi seperti tidak ada.

Melakukan sesuatu yang sama terus menerus adalah hal yang membosankan, seperti kamu memakan menu yang sama setiap hari. Tapi beda cerita bila menu itu adalah kesukaanmu, dan ya, kamu tau harus melakukan apa ketika "rasa bosan" itu datang.

Intinya, terus ulangi. Terus tumbuh & berkembang. Terus cari sesuatu yang baru. Terus belajar. Dan jangan pernah merasa puas, meskipun manusia pada dasarnya tidak akan pernah merasa puas.